Yogyakarta - Masjid Demak adalah salah satu masjid yang paling terkenal di Indonesia sebab memiliki nilai sejarah dan keagamaan. Dalam Dinamika Islam di Nusantara oleh Ahmad Zuhdi, dkk. dijelaskan bahwa Masjid Demak termasuk masjid tertua dan pertama di Jawa. Masjid yang terletak di Kota Demak, Jawa Tengah ini dibangun pada masa pemerintahan Raden Patah pada abad ke-15. Meskipun masjid ini sudah berusia ratusan tahun, keindahan dan keagungan bangunannya masih sangat terlihat hingga saat ini.
Sejarah Pembangunan Masjid Demak
Mengutip dari buku Sejarah Islam Nusantara karya Rizem Aizid, berdasarkan cerita tradisi yang berkembang di masyarakat, Masjid Demak dibangun pada masa pemerintahan Raden Patah oleh Wali Songo dalam kurun waktu satu malam. Pembangunan masjid ini dimulai pada tahun 1460 M atas perintah Raden Patah, raja pertama di Kesultanan Demak.
Meski waktu penyelesaian pembangunannya sulit diterima logika, tetapi seluruh catatan sejarah menceritakan hal yang sama. Hal ini menjadi suatu keajaiban dan keunikan tersendiri bagi Masjid Demak yang hanya dibangun dalam satu malam. Namun, bila dikaitkan dengan kesaktian orang-orang zaman dulu, khususnya para wali, pembangunan masjid yang hanya menghabiskan waktu satu malam memang bisa saja terjadi.
Fairuz Sabiq dalam buku Sunan Kalijaga dan Mitos Masjid Agung Demak menjelaskan bahwa dalam catatan sejarah, masjid menjadi tempat yang memiliki peran penting dalam penyebaran dan perkembangan Islam di Jawa. Masjid Demak awalnya dibangun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat muslim di Demak yang pada saat itu masih terbatas dalam menemukan tempat ibadah.
Pembagunan masjid pada masa itu berfungsi sebagai tempat penyebaran agama Islam, tempat berkumpulnya para ulama, dan sebagai tempat berkumpulnya masyarakat. Oleh karena itu, pembangunan masjid selalu memperhatikan lokasi yang strategis, arsitektur yang indah, dan arah kiblatnya ditentukan sesuai pedoman agama.
Dalam proses pembangunannya, Masjid Demak didesain oleh seorang arsitek yang ahli dalam bidang arsitektur Islam. Bangunan masjid ini memiliki ciri khas arsitektur Jawa, seperti bentuk atap yang menjulang tinggi dan ukiran-ukiran yang indah di bagian atap dan dinding masjid. Meskipun dibangun pada zaman yang berbeda, bangunan Masjid Demak sangat mirip dengan masjid-masjid tua di Timur Tengah, seperti Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah.
Lokasi masjid Demak yang ditempatkan di sekitar alun-alun dan keraton menunjukkan manifestasi dari berkumpulnya ulama, rakyat, dan pemimpin. Sementara arsitektur masjid menjadi manifestasi atas penyatuan agama dengan budaya dan sebagai daya tarik masyarakat. Tata letak Masjid Demak ini kemudian diikuti oleh masjid-masjid agung lainnya di bawah naungan kesultanan atau kerajaan Islam di Jawa. Tak hanya itu, arsitektur Masjid Agung Demak juga dijadikan acuan masjid setelahnya hingga abad ke-17 M.
Keunikan Masjid Demak
Masjid Demak memiliki beberapa keunikan yang menjadikannya sebagai objek wisata sejarah populer. Salah satu keunikan tersebut yaitu terletak pada arsitektur bangunannya yang sangat indah dan memukau.
Masih dalam sumber yang sama, arsitektur Masjid Demak berupa konstruksi joglo pada bangunan utama dengan menggunakan atap sirap tumpang bertingkat yang jumlahnya ganjil dan berbentuk tajug.
Dalam buku Sejarah Wali Songo karya Zulham Farobi diungkapkan bahwa ternyata model atap tumpang tiga di masjid demak memiliki makna bahwa seseorang yang beriman perlu menapaki tiga tingkatan penting dalam keberagamaannya, yaitu iman, Islam, dan ihsan.
Selain itu, di dalam masjid juga terdapat mimbar kayu yang sangat indah dan merupakan salah satu yang tertua di Indonesia. Mimbar kayu ini terbuat dari kayu jati dan memiliki ornamen ukiran yang sangat halus dan indah.
Masjid Demak juga menjadi pusat peradaban Islam di Indonesia pada zamannya. Oleh karena itu, banyak orang yang datang ke masjid ini untuk memperdalam ilmu agama dan belajar dari para ulama yang ada di sana. Di dalam masjid juga terdapat makam-makam para tokoh agama yang dihormati, seperti Sunan Kalijaga dan Sunan Muria sehingga sering kali orang datang berkunjung juga untuk berziarah.
Itulah sejarah Masjid Demak yang dibangun sejak masa pemerintahan Raden Patah. Semoga dapat menjadi wawasan bagi detikers yang membaca atau ingin berkunjung ke Masjid Demak.
Posting Komentar