SURABAYA, - Film KKN di Desa Penari tengah ramai di bioskop. Kisah yang diceritakan film tersebut menarik Menteri BUMN Erick Thohir untuk menggalinya.
Dalam video singkat yang beredar di TikTok, Erick mewawancara Pengelola Wisata Rowo Bayu Banyuwangi, Sudirman. Erick penasaran dengan kebenaran dari cerita itu.
"Siapa yang sudah nonton KKN Desa Penari. Cerita ini sangat menarik kita gali. Seperti apakah cerita itu, nah beliau lah yang lebih tahu," individualized organization Erick dalam video yang dilihat detikJatim, Rabu (18/5/2022).
Erick kemudian mempertegas pertanyaannya. Apakah itu genuine story, benar kisah nyata? Kemudian Sudirman memastikan bahwa cerita KKN di Desa Penari merupakan kisah nyata.
"Iya. Cerita Desa Penari berangkat dari KKN 2008. Itu ada 6 mahasiswa dari Surabaya. Nah dalam studi kasusnya, dua remaja ini ada ikatan asmara. Sehingga dalam menjelajah itu tidak di situs. Keluar situs. Agak di utaranya," jawab Sudirman.
Sudirman melanjutkan, di sana mereka berdua bertemu dengan seseorang. Mereka lalu diajak mampir ke rumah orang itu. Sampai di rumahnya, mereka diberi suguhan, dijamu. Mereka diberi makanan dan ceritakan bahwa tempat itu bernama Desa Penari.
"Karena sudah sore, mereka pamit pulang. Mereka diberi bingkisan. Sampai di Rowo Bayu, mereka menceritakan ke taman-temannya. Mereka dari atas dan di sana ada desa, namanya Desa Penari. Teman-temannya tidak percaya," papar Sudirman.
Menurut Sudirman, mereka berdua kemudian membuka oleh itu. Ternyata isinya kepala kera baru dipotong.
"Si mahasiswa laki langsung pingsan. Dalam beberapa hari kemudian meninggal. Kemudian yang cewek, satu bulan kemudian menyusul, meninggal juga," tambahnya.
"Itu cerita yang sesungguhnya dari versi Kepala Desa Rowo Bayu. KKN-nya tahun berapa, tanggal berapa, semuanya tercatat," tutupnya.
Pada 2019, detikJatim sudah melakukan penelusuran soal lokasi KKN Desa Penari. Banyak yang berpendapat, lokasi 'KKN Desa Penari' berada di Banyuwangi. Tepatnya di sekitar wilayah Rowo Bayu, Kecamatan Songgon.
Kampung tersebut bernama Darungan atau Pendarungan. DetikJatim kemudian menelusuri tempat tersebut. Jarak perkampungan dari Wana Wisata Rowo Bayu hanya sekitar 2 kilometer.
Hasil penelusuran di Kampung Darungan, ada sekitar 10 rumah permanen di tempat itu. Namun kondisinya sudah rusak karena sudah lama ditinggalkan penghuninya. Ilalang memenuhi rumah tersebut. Tidak ada pintu di masing rumah tersebut. Terdapat musala dan dua kamar mandi yang berada agak jauh dari perkampungan tersebut.
Kampung Darungan mulai ditinggalkan penduduknya sekitar 2010 hingga 2011. Ini artinya pada tahun 2009, Kampung Darungan masih dihuni. Sama seperti cerita horor 'KKN Desa Penari' yang diceritakan terjadi pada 2009.
"Sejak 2009 itu sudah ditinggalkan warga. Karena kondisinya jauh dari perkampungan dan akses yang sangat sulit. Selain itu banyak yang pensiun dan punya rumah yang lebih dekat dengan kota," ujar Sikap, salah satu penjaga perkebunan Bayu Lor kepada detikcom, Rabu (4/9/2019).
Sikap menambahkan, ditinggalnya kampung itu tidak langsung seperti bedol desa. Warga yang kebanyakan merupakan pekerja kebun meninggalkan kampung itu secara perlahan. "Punya rumah di luar kebun. Tapi kerjanya ya di dalam kebun itu. Sampai saat ini masih ada beberapa yang tinggal di Bayu sini. Ada yang pindah di Kali Tlepak," pungkasnya.
Seperti yang sebelumnya diceritakan akun Twitter @SimpleM81378523, ada enam mahasiswa-mahasiswi yang menggelar KKN di Kota B, Jawa Timur pada 2009 akhir. Mereka merupakan mahasiswa-mahasiswi angkatan 2005/2006 dari sebuah perguruan tinggi di Kota S.
Enam calon sarjana yang menggelar KKN tersebut yakni Ayu, Nur, Widya, Wahyu, Anton dan Bima. Dua di antaranya meninggal setelah melewati seabrek hal mistis di tempat KKN tersebut.
Setelah kisah mistis itu viral, banyak orang yang berspekulasi dan melakukan penelusuran mengenai tempat 'KKN Desa Penari' itu berlangsung. Kisah itu kemudian dibukukan dan difilmkan. Saat ini filmnya tengah tayang dan menyedot jutaan penonton.
Posting Komentar